My Final Destination (Mahasiswa dan Tugas Akhir) part II ini akan banyak menceritakan tentang pengalaman penulis selama mennyelesaikan penelitian dan menyusun draft skripsi. Penulis berharap dengan berbaginya pengalaman dapat menjadikan pengalaman itu bernilai dan bermanfaat bagi diri sendiri tentunya serta orang lain.
Berawal dari ambisi untuk dapat memulai penelitian dengan cepat dan menyelesaikan skripsi dengan baik.
Assalamu'alaikum..Halo semuanya, bertemu lagi pada bagian kedua tulisan saya tentang mahasiswa dan tugas akhir. Siapkah untuk mendengar kelanjutan artikel saya???Semangat dan Semangat merupakan kata kunci yang diperlukan selama membaca artikel ini.
Mulai dari sini saya akan berbagi pengalaman dan kisah hidup dalam proses menyelesaikan misi dan tugas negara..hehehe
Semester 6 menjadi saksi saya dalam memulai perjalanan menuju proses kematangan di bangku kuliah. Pemilihan Dosen Pembimbing Skripsi pada salah satu mata kuliah yang memang membahas dan mendalami cara penulisan suatu karya tulis ilmiah (read Skripsi) membuat saya terobsesi untuk segera mencari ide penelitian untuk skripsi dan segera memulai penelitian. Kami sebagai mahasiswa Gizi Masyarakat IPB mendapat pilihan kesempatan penelitian, apakah ingin penelitian di laboratorium atau ingin penelitian lapang (sosial). Saya yang saat itu beranggapan kalau penelitian di laboratorium akan banyak menghabiskan uang dan waktu, maka penelitian lapang menjadi pilihan yang saya pilih untuk calon skripsi saya.
Mahasiswa diberikan kebebasan untuk mengajukan 2 calon dosen pembimbing yang dianggap sesuai dengan topik penelitian. Saya yang pada waktu itu tertarik dengan konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa yang masih rendah, mengajukan nama Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS sebagai calon pembimbing 1 dan Prof. Dr.Ir. Siti Madanijah, MS sebagai calon pembimbing 2. Kedua dosen tersebut merupakan dosen yang terkenal enak, baik hati, dan tidak sombong, rajin membaca dan suka makan soto ayam (loh..yang terakhir ini perlu di crosscheck deh..he). Jadilah banyak yang memilih beliau-beliau untuk dijadikan dosen pembimbing.
Tak lama waktu berselang, akhirnya keluarlah pengumuman untuk dosen pembimbing.
Apa yang terjadi pada diri saya???Siapakah dosen yang akan membimbing saya????
Itulah sederat pertanyaan yang membuat cenat cenut pikiran dan perasaan.
Dan..akhirnya saya mengetahui dosen pembimbing saya yang tidak lain dan tidak bukan adalah........
PROF. DR. IR. ALI KHOMSAN, MS
Bersyukur dan senang bahwa dosen yang akhirnya menjadi pembimbing saya adalah salah seorang dosen yang menjadi pilihan saya.
Prosesi konsultasi pertama kali ke Bapak (panggilan saya untuk dosen pembimbing), dag dig dug dwear...
Kenapa???Nervous karena akan bertemu pertama kali dengan guru besar di Gizi Masyarakat sekaligus tokoh yang sangat familiar di dunia pergizian Indonesia.
Pertemuan dengan bapak pun terjadi, hasilnya tidak ada 15 menit pun saya dan seorang teman yang juga satu bimbingan berada di ruangan bapak untuk konsultasi. Agendanya kala itu hanya sekedar perkenalan dan laporan topik apa yang akan menjadi calon penelitian kita.
Pertemuan selanjutnya membahas kelanjutan topik. Alhamdulillah topik konsumsi sayur dan buah saya diterima. Dapat suntikan semangat nih untuk ke tahap selanjutnya. SEMANGAT...SEMANGAT..
"Topik ini sepertinya sudah terlalu umum. Coba Anda cari beberapa alternatif topik baru berikan kepada saya."
Wah...ternyata di pertemuan selanjutnya topik konsumsi sayur dan buah saya harus diganti. Kecewa sih...tapi karena ambisi yang besar ditambah dukungan semangat dari teman-teman, maka kecewa saya berganti menjadi sebuah tantangan yang menuntut saya untuk harus lebih kritis dan jeli dalam memilih topik. Hal tersebut tidak begitu saja disesali tapi justru dihadapi sebagai sebuah Challange yang mesti diterjang.
Alhasil, saya mengajukan 5 alternatif topik penelitian dan seminggu kemudian saya mendapatkan pncerahan dari bapak untuk topik penelitian.
Untuk sementara itu judul penelitian saya konsumsi pangan hewani pada siswa SD, SMP, dan SMA di Bogor.
(Sempat kepikiran juga, bagaimana nanti pengambilan datanya dengan sasaran yang begitu banyak dari SD-SMA semuanya diteliti untuk pangan hewaninya...)
Tralala..trilili...senangnya menyusun draft proposal (padahal baru sampai latar belakang dan tujuan..he) tapi tetap semangat dan terus semangat. Kenapa begitu???Saya meyakini bahwasannya kata semangat mampu memberikan sugesti positif pada diri kita, sehingga aura yang kita pancarkan pun akan berdampak pada hati dan jiwa kita. APA DAMPAKNYA???kita jadi selalu optimis dalam melangkah dan bisa jadi ON teruslah...
Ide datang begitu saja tanpa ada yang mengundang, tanpa ada yang mencegah
Di luar akal sehat, Nekad
itulah ia, yang terkadang menjadikan manusia seorang kreator
pembawa perubahan..
Yupz..ide, ide, ide...tiba-tiba terbesit sebuah ide nekad.
Ide nekad untuk mengajukan proposal ke perusahaan produsen pangan hewani JAPFA.
Bermodal SMS ke no. kontak yang diberikan oleh salah seorang teman, saya coba menyampaikan maksud saya. Ternyata disambut baik, saya pun diminta untuk mendatangi kantor JAPFA. Langsung saya sampaikan tujuan saya kepada pembimbing saya dan beliau pun menyambut baik..alhamdulillah...
Bagaimana kelanjutan proposal penelitian saya???Tunggu artikel selanjutnya ya di part III, yang akan menceritakan suasana pengambilan data penelitian di SD-SD, bolak-balik dari satu tempat ke tempat lain, susah-susah mengangkut dus-dus reward, dan masih banyak lagi cerita yang akan disampaikan di part III. So, jangan sampai ketinggalan baca dan ikuti jalan ceritanya ya...See U..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar ya di sini, terima kasih.