Menapaki jejak sejarah Indonesia memang gak ada matinya. Pasalnya, Indonesia merupakan bagian dari perjalanan sejarah itu sendiri sekaligus merupakan kumpulan puzzle dari sebuah cerita sejarah.
Coba yuk kita sedikit tengok kabar sejarah kita melalui penulusuran saya beserta rombongan Pelepasan Siswa/i SDN Jatirasa V Bekasi kelas 6 ke Monumen Pancasila Sakti (biasa kita sebutnya Lubang Buaya tuh..). Check This Out..
Minggu, 12 Juni 2011 menjadi hari yang dinantikan anak-anak kelas 6 SDN Jatirasa Bekasi. Begitu juga dengan adik lelakiku yang kedua (salah satu dari rombongan anak-anak kelas 6). Hari itu merupakan hari touring together dalam rangka pelepasan siswa/i kelas 6. Saya yang saat itu mendapat mandat untuk mengambil gambar dan mengabadikannya dalam bentuk video telah bersiap sejak pagi-pagi buta (masa sih???sejak kapan tuh pagi hari punya mata..)
Hal yang sama juga terjadi pada ibu dan adik saya yang menjadi bagian utama dalam perjalanan tersebut. Sebenarnya ibu yang paling capek dalam mempersiapkan perjalanan ini. Malamnya beliau membuat berloyang-loyang kue bolu pelangi (resep andalan ibu saya yang menjadi favorit orang-orang yang pernah memakan bolu pelangi buatannya..ehmm, yummy deh pokoknya..). Ibu sengaja bercapek capek ria karena acara touring bertepatan dengan hari kelahirannya (12 Juni). Kata beliau ingin mewujudkan rasa syukur dengan memberi sesuatu untuk orang lain, jadilah beliau membuat berloyang-loyang kue bolu pelangi untuk dibagikan kepada tetanggga dan handai taulan serta para peserta touring termasuk guru dan wali murid yang ikut serta.
Hari itu rencananya ada du tempat yang akan dikunjungi. Tempat pertama yaitu Lubang Buaya yang lokasinya tidak begitu jauh dari SDN Jatirasa V. Kemudian dilanjutkan ke Cibubur City.
Selama di perjalanan suasana ria gembira menyelimuti bus yang kami tumpangi. Berbagai alunan yang suara nyayian terdengar sangat kompak namun yah masih pas-pasan untuk jadi sebuah padanan nada yang indah di dengar (maklum penyanyi amatiran...). Namun kebahagian tetap mewarnai perjalanan dikarenakan kebersamaan yang mengiringinya (loh..suara gitarnya dong yang mengiringi lagu, bukan kebersamaan).
Sampai juga di Lubang Buaya, setelah menempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Turun dari bus rombongan dibariskan untuk pembegian snack Setelahnya the first museum yang akan dikunjungi adalah Museum Pengkhianatan PKI (Komunis). Museum ini menjadi tempat replika kejadian pembantaian komunis yang terkenal sadis (back sound SADIS-Afgan) itu. Berbagai peninggalan yang dikenakan dan digunakan oleh pahlawan revolusi juga tersimpan di dalam museum tersebut. Berikut ini merupakan beberapa gambar yang berhasil saya abadikan di tengah hiruk pikuknya suasana museum dan remang-remangnya cahaya.
Sepeda peninggalan pahlawan revolusi
Pakaian peninggalan Kapten Pierre Tendean
Berkunjung ke Lubang Buaya tak lengkap rasanya jika kita tidak melihat the first object, yaitu lubang itu sendiri. Menurut sejarah, para korban pembantaian PKI dibuang jasadnya ke dalam lubang yang tidak lain merupakan sumur tua. Banyak versi dan pro-kontra cerita mengenai lubang buaya tersebut. Saya coba mencari cerita sejarah mengenai hal tersebut dan ada link yang memuatnya: http://thearoengbinangproject.com/2010/10/wisata-pki/ atau http://koharyudo.blogspot.com/2011/04/cerita-dari-lubang-buaya-full-version.html. Situs tersebut memuat sejarah tentang peristiwa G 30 S/PKI.
Berikut ini merupakan dokumentasi tentang foto patung 7 pahlawan revolusi yang masih berdiri gagah di Lubang Buaya.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang selalu mengingat sejarah bangsanya sendiri. Semoga bermanfaat ^.^
PAHLAWAN REVOLUSI? PAHLAWAN ATAU PENGHIANAT REVOLUSI? DEWAN JENDRAL YANG MERENCANAKAN KUDETA TERHADAR ERA SOEKARNO DEMI ORDE BARU, MEMUTAR BALIKKAN FAKTA DAN MEMBLINGERKAN SEJARAH. ITU KAH PAHLAWAN?
BalasHapus