Senin, 04 Juli 2011

Caladium: Si Keladi yang Eksotik dan Mengenyangkan.

Assalamu'alaikum...Hallo semua, apa kabarnya??
Ehmm...sudah lama ya saya gak tengok2 blog saya, kangen banget. Lama sudah gak menyapa dunia tulisan dikarenakan oleh berbagai kesibukan. Ada sesuatu yang baru di postingan saya kali ini. Sesuatu yang bagi saya adalah jendela baru tempat melihat dunia baru. Dunia apa sih yang begitu menarik perhatian saya sampai-sampai saya harus menyempatkan posting di minggu pertama bulan Juli 2011 ini. Penasaran???Yuk kita intip sama-sama.
Berawal dari postingan teman saya di Facebook mengenai kompetisi paper yang diadakan oleh aktivis SUSTAIN 2011. Saya tergugah untuk mengikutinya, kenapa????Yah, itu adalah salah satu impian saya, yaitu pergi keluar negeri (terutama Jepang) untuk mengikuti kompetisi internasional. Wah..it's amazing and wonderful of experience....

Sebelumnya, mungkin kamu bertanya-tanya apa itu SUSTAIN 2011??

SUSTAIN 2011 (Sustainable Future for Human Security) adalah konferensi kedua yang diselenggarakan oleh  PPI (Indonesian Student Association) yang bekerja sama dengan GCOE Kyoto University. Konferensi ini menarik banyak perhatian di dalam maupun di luar Jepang. Delapan puluh sembilan peserta dari dalam dan luar Jepang nantinya akan membuat papaer untuk dipresentasikan dalam konferensi tersebut selama 2 hari berturut-turut.

Tema yang diberikan seputar keberlanjutan ketahanan manusia di masa yang akan datang (sesuai dengan nama konferensi tersebut). Bagi kamu yang tertarik dan ingin info lengkapnya akses aja ya di website http://sustain-kyoto.com
Selamat Mencoba!

Weitz..bentar-bentar. Bukan ini postingan utama saya. Saya ingin menceritakan tentang bagaimana akhirnya saya memilih topik untuk paper saya yang akan saya kirimkan ke SUSTAIN 2011. So, once again CEKIDOT..

Setelah melalui dua hari, dua pagi, dua siang, dan dua malam, akhirnya ketetapan hati saya akan tema yang dipilih datang juga. Berbagai upaya dalam pencarian referensi saya lakukan yaitu melalui penelusuran internet. Alhasil ada salah satu artikel milik media orang Sumba Timur yang mengabarkan bahwa di sana banyak terdapat tanaman keladi putih. Tanaman keladi yang berlimpah tersebut dimanfaatkan masyarakat sekitar sebagai pangan penganti beras. 

Lho kok bisa ya???Berbagai pertanyaan satu per satu bermunculan menanyakan bagaimana mungin Si Tua-tua Keladi bisa menggantikan beras sebagai makanan pokok.

Jangan salah sangka dulu ya..Walaupun terkenal dengan sebutan yang tidak mengenakan (Tua-tua Keladi *Anggun's Song) tapi wuidih....kamu semua akan berdecak kagum akan keindahan warna dari jenis keladi. Gimana gak???Tanaman yang dikenal sebagai tanaman hias ini memiliki ribuan jenis dan warna daun lho. Selain warnanya yang indah, Si Keladi juga memiliki manfaat untuk kesehatan dan tentunya dapat dijadikan pangan pengganti (diversifikasi) beras oleh masyarakat Sumbawa Timur... WOW, Cool Gan...

Tanaman Keladi yang biasa kita sebut mempunyai nama asli Caladium. Tanaman ini masih satu keluarga dengan Anthurium (Aneka tanaman Kuping Gajah), Alocasia, dan Aglaonema. Tahu gak??ternyata umbi yang dihasilkan oleh tanaman ini dapat dimakan layaknya talas dan jenis umbi lainnya. Keladi, atau yang juga sering disebut sebagai talas-talasan adalah termasuk dalam famili Araceae.

Kemampuan tanaman keladi sebagai pengganti beras merupakan sesuatu yang baru. Kenapa??Hal ini dikarenakan tanaman yang biasa dijadikan pengganti beras antara lain ubi jalar, ubi kayu, talas, jagung, kentang, dan sebagainya yang memang kita sudah tahu pasti memiliki umbi yang dapat dimakan. Tapi bagaimana dengan kelada??

Keladi berkembang biak dengan umbinya. Hanya sedikit orang yang mengetahui itu. Keladi lebih dikenal sebagai tanaman hias. Pemanfaatan umbi keladi sebagai bahan pangan khususnya bahan pangan pengganti beras dapat dikatakan masih rendah. Sehingga saya tertarik untuk mengobservasi masyarakat Sumba Timur yang telah mampu menggali potensi lokalnya dalam menjadikkan Keladi (khususnya Keladi Putih) sebagai pengganti beras.

Hanya saja untuk referensi ilmiah Keladi Putih masih sangat jarang ditemui. Padahal ini menjadi suatu potensi dalam keberlnjutan pertanian khususnya dalam mennyediakan alternatif pangan pengganti beras.

Berikut ini merupakan berbagai jenis Tanaman Keladi (Caladium) yang eksotik dan mengenyangkan.
Keladi Tikus

Keladi Tengkorak

Tidak Tahu Namanya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar ya di sini, terima kasih.