Rabu, 01 Juni 2011

Protein mempercepat masa pubertas??

"Bener lho mbak...anak saya suka banget makan ayam. Hampir setiap hari makan ayam. Memang sih badannya tuh besar. Padahal baru kelas 4, tapi tinggi dan besarnya udah kayak anak SMP. Anak saya juga udah menstruasi, lho mbak."

Itulah ungkapan seorang ibu yang berprofesi sebagai guru SD yang saya temui sewaktu akan mengambil data penelitian. Memang penelitian saya tentang konsumsi pangan hewani dan kecepatan masa pubertas pada remaja puteri SD di Bogor. Saya menemukan fakta bahwa protein mampu mempercepat masa pubertas pada remaja puteri. Fakta tersebut saya dapatkan sewaktu mencari pustaka tentang pangan hewani untuk draft proposal penelitian saya. Tak disangka menemukan hasil penelitian yang bagus tentang konsumsi protein dan masa pubertas. Jadilah penelitian saya sedikit 'nyerempet' ke arah sana, hanya saja yang saya teliti konsumsi protein yang berasal dari pangan hewani.

Penasaran ingin tahu bagaimana protein bisa mempengaruhi masa pubertas?Seberapa besar pengaruhnya tersebut?Yuk kita simak hasil penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti dari Spanyol ini.

Kulitas pangan yang baik jika dikonsumsi oleh individu akan membawa pengaruh baik tidak hanya pada pemenuhan biologis (menghilangkan rasa lapar) saja tapi juga akan membawa pengaruh bagi kesehatan individu tersebut. Sebaiknya setiap individu dalam membentuk pola konsumsi makanan tidak hanya memperhatikan kuantitas tapi juga kualitas dari makanan yang dikonsumsi. Hal ini penting untuk dilakukan, karena akan membawa dampak yang berarti bagi tubuh secara fisik dan kesehatan jiwa individu.


You are What You Eat (Anda adalah Apa yang Anda Makan)

Sebuah jargon yang selalu diusung mahasiswa gizi IPB dan menjadi pengingat dalam setiap kali memilih jenis dan jumlah makanan.

Makanan menjadi sesuatu yang bagi sebagian orang adalah kesenangan dan kejayaan. Tanpa kita sadari jika kita mendengar kata 'traktir' ada sebuah kebahagiaan tersendiri yang menyelimuti kita secara tiba-tiba. Nah itulah fungsi makanan yang dapat menjadi sarana mengekspresikan rasa bahagia dan emosional kita. Sehingga secara tidak langsung makanan memainkan peran psikologis pada diri seseorang.

Contoh lainnya adalah jika kita ingin mengajak seorang kenalan membicarakan sesuatu yang penting baik itu bisnis atau pun sesuatu yang lain, kita sering membuat janji di tempat makan atau kita membawa makanan untuk diberikan kepada kenalan kita itu. Fenomena yang lebih sering adalah saat acara seperti arisan, pengajian, syukuran, dsb pasti menyediakan makann sebagai simbol rasa terima kasih dan syukur atas kehadiran para tamu serta ungkapan syukur kepada Sang Kuasa.


Coba deh kita merenung sebentar, dari kecil sampai saat ini pola makan kita berubah tidak?Apakah kita cenderung makan tidak teratur dari sebelumnya, makan dengan mengurangi/menambah porsi dari sebelumnya, atau ada jenis makanan yang menjadi kesekaan/ketidaksukaan dari sebelumnya???

Sekarang coba ingat-ingat kembali kapan Anda mendapatkan menstruasi (wanita) atau suara mulai membesar dan mulai mimpi basah (pria)??Apakah tergolong cepat atau lambat??

Yuk kita cek & kocek kanting kita!!! Lho???oops, maaf maksudnya, Yuk cek & kroscek penyebab cepat dan lambatnya masa pubertas yang kita alami!!!

Penelitian mengenai kualitas diet pada anak terhadap waktu pubertas anak telah dilakukan oleh Cheng et al. (2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas diet pada anak-anak berhubungan dengan waktu pubertas remaja namun tidak berhubungan dengan komposisi tubuh. Semakin baik kualitas diet anak maka semakin cepat kemajuan pubertas anak pada anak tersebut. Kualitas diet pada anak harus mencakup semua zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

Protein merupakan zat gizi yang diperlukan remaja untuk proses pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan. Protein menjadi sangat penting bagi remaja yang memerlukan asupan zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh di masa pubertas. Salah satu sumber protein yang penting adalah berasal dari pangan hewani.

Protein yang terkandung dalam pangan hewani terbukti mempunyai hubungan terhadap pertumbuhan pubertas remaja. Hal ini berdasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Günther et al. (2010). Asupan protein dari pangan hewani yang tinggi pada anak yang berumur 5-6 tahun akan mempercepat waktu datangnya pubertas. Waktu datangnya pubertas tersebut ditandai dengan munculnya perubahan suara pada anak laki-laki dan menstruasi pada anak perempuan.
Asupan protein pada penelitian ini tidak hanya berasal dari pangan hewani tetapi juga berasal dari nabati. Hasil yang sama dengan asupan pangan hewani ditunjukkan oleh asupan pangan nabati. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah asupan protein hewani dan nabati pada anak-anak dapat mempercepat waktu datangnya pubertas pada anak.

Moga infonya bermanfaat ya untuk menambah wawasan kita dan referensi dalam memilih dan mengonsumsi makanan. ^.^

Daftar Pustaka:

Cheng G et al. 2010. Diet quality in childhood is prospectively associated with the timing of puberty but not with body composition at puberty onset. The Jounal of Nutrition. http://jn.nutrition.org/content /140/1/95.abstract? sid=207c1535-460e 4925-b947-3bebbb89e43c [3 Februari 2011].
Günther ALB. Karaolis-Danckert N.  Kroke A. Remer T. dan Buyken AE. 2010. Dietary protein intake throughout childhood is associated with the timing of puberty. The Journal of Nutrition. http://jn.nutrition.org/content/140/3/565.abstract?sid=207c1535-460e-4925-b947-3bebbb89e43c [3 Februari 2011].


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar ya di sini, terima kasih.