Selasa, 26 Juli 2011

Kreatif dan Inovatif: Sekarang Ubi Kayu yang Menggantikan Bensin.

Mungkin sebagian kita sudah pernah mendengan tentang upaya dalam mencari alternatif pengganti minyak bumi. Yup, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan batu bara memerlukan bantuan dalam menyediakan sumber energi untuk kepentingan hidup manusia. Lamanya proses pembentukan minyak bumi ditambah lagi harus diolah melalui beberapa tahap sehingga memerlukan waktu yang tidak sebentar menjadikan manusia sadar akan ancaman tersebut.

Kita pasti sudah kenal dengan pemanfaatan daun jarak sebagai alternatif sumber energi baru. Nah di pembahasan ini kita tidak akan membehas tentang pemanfaatan jarak tersebut tetapi lebih kepada sumber daya lain yang dapat menjadi sumber alaternatig energi.

Mari kita sambut dengan senyum gembira: UBI KAYU....

Munculnya primadona baru di dalam pemanfaatan alternatf energi baru membawa dampak tersendiri bagi kehidupan manusia. Baru-baru ini penelitian mengenai adanya potensi ubi kayu sebagai alternatif energi telah dikemukakan. Berikut ini yuk kita simak pembahasannya.

Salah satu fungsi alkohol adalah sebagai octane booster, yaitu alkohol yang mampu menaikkan nilai oktan dengan dampak positif terhadap emisi bahan bakar dan menyelamatkan mesin. Fungsi lain alkohol adalah sebagai oxigenating agent, yang mengandung oksigen sehingga membantu penyempurnaan pembekaran. Alkohol juga dapat menghemat bahan bakar fosil.

Etanol sintesis sering disebut metanol/metil alkohol. Bahan ini diperoleh dari proses sintesa kimia yang disebut hidrasi, sedangkal bioetanol direkayasa dari biomasssa (tanaman melalui proses biologi (enzimatik dan fermentasi). Bahan naku bioetanol antara lain:

  • Bahan berpati (singkong/ubi kayu, ubi jalar, tepung sagu, biji jagung, biji sorgum, gandum, kentang, ganyong, garut, umbi dahlia, dll).
  • Bahan bergula (molasse (tetes tebu), nira tebu, nira kelapa, nila batang sorgum manis, nira aren, dll).
  • Bahan berselulosa (limbah hutan)
Nah, oleh karena itu ubi kayu atau jalar dapat dijadikan sumber energi karena kandungan alkohol mampu meningkatkan nilai oktan sehingga dapat menjalankan mesin kendaraan kita.

Meskipun Indonesia kaya akan berbagai jenis ubi/umbi. Namun untuk produktifitas umbi2 tersebut masih masih butuh perhatian khusus. Produktifitas ubi kayu pada tahun 2006 hanya sebesar 16.2 ton.ha. Produktifitas ini relatif rendah dibandingkan dengan data dari pusat atau balai penelitian yang mencatat produktifitas ubi kayu mencapai 30-40 ton/ha.

Tampat yang menjadi sentra ubi kayu di Indonesia dengan arela tanah seluas 1.24 juta ha (2005) meliputi Lampung (24%), Jatim (20%), Jateng (19%), Jabar (11%), NTT (4.5%), dan DI Yogyakarta (4.2%). Sebenarmya Balitbang telah menggembangkan varietas ubi kayu yang unggul. Namun, varietas tersebut belum sampai ke tangan para petani untuk dibudidayakan lebih lanjut. 

So, sekarang our action untuk meningkatkan produktifitas ubi kayu. Selain sebagai makanan juga bisa sebagai cadangan sumber energi negara kita lho....

2 komentar:

  1. saya dukung Ubi Kayu jadi solusi bahan bakar baru !!
    Jadi klo pergi kemana2 bisa efektif , bawa bahan bakar bwt kendaraan sekaligus bahan bakar utk perut ...(^_^)

    BalasHapus
  2. yup..yup...asal jgn kebanyakan ya makan ubiya nanti gas yang dihasilinnya banyak, tkt mengganggu yg lainnya..

    BalasHapus

Tinggalkan komentar ya di sini, terima kasih.